BMKG Imbau Transportasi Waspada Cuaca Ekstrem: Libur Sekolah Bukan Waktu Santai untuk Alam
Cuaca Dinamis di Tengah Musim Liburan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan serius terkait cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Imbauan ini disampaikan menjelang masa libur sekolah, saat aktivitas wisata dan perjalanan meningkat tajam. BMKG meminta seluruh sektor transportasi—darat, laut, dan udara—untuk meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi informasi prakiraan cuaca yang terus diperbarui.
Dampak Nyata dan Ancaman Keselamatan
Dalam sepekan terakhir, BMKG mencatat berbagai kejadian cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, banjir, dan longsor. Salah satu insiden yang menjadi sorotan adalah tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, yang menewaskan sejumlah penumpang. Gangguan penerbangan juga dilaporkan akibat kondisi atmosfer yang tidak stabil.
Faktor Pemicu dan Anomali Musim
Meski sebagian wilayah telah memasuki musim kemarau, BMKG menjelaskan bahwa kondisi atmosfer dan laut masih sangat dinamis. Anomali curah hujan di atas normal terjadi di lebih dari 50% wilayah Indonesia, termasuk Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Fenomena global seperti lemahnya Monsun Australia dan aktifnya gelombang ekuator turut memperparah situasi.
Seruan untuk Semua Pihak
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan bahwa peringatan dini telah disampaikan sejak H-1 hingga sepekan sebelumnya. Ia meminta masyarakat, operator transportasi, dan pemerintah daerah untuk tidak mengabaikan informasi cuaca dan segera mengambil langkah mitigasi jika diperlukan.